ISTRIKU PERGI SETELAH KUSAKITI

ISTRIKU PERGI SETELAH KUSAKITI


 “Nasi sudah, lauk sudah semua ah, ternyata saya lupa, tolong rebus telur telur di atas meja itu lalu buatkan sambal.” Ibu sejak tadi duduk sambil memperhatikanku yang sedang memasak. Bahkan bokongnya tak terangkat sedikit pun, ia hanya menyuruh-nyuruh saja, seolah aku adalah pembantu rumah tangga yang memang sudah menjadi kewajibanku untuk melakukan semua ini.


Sejak tadi pagi, sudah puluhan menu makanan berhasil aku masak, bukan karena suka memasak, akan tetapi, nanti siang calon suami beserta calon mertua Nasya akan datang untuk menentukan tanggal pernikahan, jadi akulah yang dipaksa memasak hidangan untuk menyambut mereka.


Mas Agam hanya diam saja di teras depan rumah sambil mencolek benda persegi dalam genggamannya, seolah tak terjadi apapun. Suamiku nampaknya juga tak keberatan dengan perlakuan keluarganya padaku.


“Sudah di rebus? Sana … tenangkan anakmu yang sedang menangis, jika sudah diam kembali lah ke sini.” Aku sedikit terkejut mendengar ucapan ibu, sejak kapan bayiku menangis? Mengapa tidak ada yang membantu melihatnya.


Kupercepat langkah ini hingga aku hampir menabrak Mas Agam.


“Sudah hampir 30 menit anak kita menangis, tapi kau nampaknya tak peduli? Ibu macam apa kau ini?” Kupikir Mas Agam akan menatapku dengan iba dan bertanya apakah aku kelelahan, atau apakah aku butuh pertolongannya? Namun sayang sekali dugaanku salah besar, bukannya perhatian, respon yang aku dapatkan malah sebaliknya, Mas Agam menyalahiku, menatap wajah yang penuh peluh ini dengan tatapan kebencian, tak lupa nada suaranya tadi, sakit yang kuterima kali ini tak sebanding dengan sakitnya melahirkan buah hati kami.


Tak berniat menjawab sepatah katapun ucapannya, aku berlalu dan masuk ke dalam kamar.


Kulihat bayiku memang sedang menangis, wajah mungilnya pun sudah memerah, aku bergumam pelan berusaha meminta maaf pada malaikat kecil itu, yang tidak tahu apapun namun ikut serta dalam penderitaan ini.


“Ia kehausan. Wajar saja dari tadi jam 7 kau meninggalkan anak itu sampai sekarang jam 9.”


Mas Agam muncul di balik pintu.


Kutatap wajah yang begitu kucintai itu nanar, ternyata sudah tidak memberikan kenyamanan seperti dulu, hanya terdapat luka sayatan di dada. Wajah itu tak akan lagi menjadi favoritku.


Menghela napas pelan lalu beralih menatap anakku, sekarang hanya dia satu-satunya manusia yang kupunya.


“Sehari melihat tingkahmu, aku sudah jenuh, ternyata ini yang ibuku hadapi selama ini, pantas saja ibuku nampaknya begitu menderita karenamu.” Mataku membulat sempurna mendengar kalimat menyakitkan kesekian yang suamiku sendiri lontarkan.


Mataku perhalan berkaca sambil memandangi Mas Agam cukup lama, ia juga membalas tatapanku, mungkin pria itu sedang menunggu sepatah dua patah kata yang keluar dari mulut ini. 


Namun seperti janjiku, tak akan pernah lagi aku bersuara, cukup diam, pendam, telan.


Sekitar 10 menit, aku meletakkan kembali bayi dalam gendonganku ke kasurnya semula, sambil tak lupa, mengganti popoknya dan juga baju.


Harusnya setiap hari, ada bidan desa yang datang untuk memandikan bayi mungin ini, namun Mertuaku yang dengan tegas melarang, dengan alasan tak punya uang membayar, aku tak membantah, kuiyakan segala hal agar tak terjadi perdebatan.


Namun nampaknya, semakin diam, harga diriku semakin hilang, aku tak pernah merasa dihargai atau dianggap ada di rumah ini.


“Aliza!”


Ibu berteriak sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar.


Sebenarnya, aku memang ingin keluar, namun ternyata langkahku kurang cepat.


“Kau tidur di dalam?” tanya ibu.


Aku tak menjawab, menuju ke arah dapur dengan langkah berat. 


“Cepat selesaikan kerjaanmu, jangan lupa buatkan air teh, kopi dan juga sirup. Aku ingin keluarga dari calon Naysa takjub dengan hidangan dirumahku.”


Aku tak berniat menjawab, hanya pokus mengerjakan apa yang diperintahkan.


“Buk!”


Nasya memanggil ibu sambil berlari pelan.


“Kenapa Nasya?”


“Semua gara-gara Kak Aliza, acaraku jadi hancur!” teriak gadis itu.


Bersambung ….


Baca selanjutnya hanya di kbm app 


Judul : ISTRIKU PERGI SETELAH KUSAKITI


Penulis : Annisaryn

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "ISTRIKU PERGI SETELAH KUSAKITI"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel