Maaf, Ayahmu Miskin

Maaf, Ayahmu Miskin


 “Apa iya? Dia memanggilku ke sini memang untuk melamarku?” gumam Iris dalam hati, ia takut salah paham.


“Kenapa hanya berdiri saja, duduklah!” Suara pria tampan dan rupawan itu mengejutkan Iris, semakin bertambah debaran di dadanya. Lantas ia mengangguk, perlahan duduk di kursi yang berhadapan.


Selama beberapa detik, hening. Lalu, “Gimana dengan tawaranku? Tadi yang di kampus?”


“A – apa?” tanya Iris, gugup.


“Itu, kamu, ‘kan, gak jadi dilamar dosen kamu. Gimana kalau ganti aku yang lamar. Mau, gak?”


Mata Iris sedikit membelalak. Tak menyangka pria idaman sejak masa SMA-nya, mendadak langsung-langsungan ingin melamarnya. Ingin sekali ia mengangguk kuat-kuat, tapi ….


“Emh … kita belum kenal, lalu tiba-tiba ….” Iris menghentikan kalimatnya.


“Ah, ya. Kita belum kenalan,” sahut pria pemilik bibir tipis kemerah-merahan tersebut, lantas mengulurkan tangan putih mulusnya. “Kenalkan, aku Faozi As-Syakil. Panggil saja Ozi,” ucapnya dengan senyuman, memamerkan dua lesung pipinya.


Sebenarnya Iris sudah tahu nama pria di depannya itu, bahkan bisa dibilang mengenalnya, hanya saja pria itu tak mengenali dirinya. Secara, selain bukan sekelas, hanya satu sekolah saja dengan murid yang banyak, Ozi sama sekali tidak pernah melirik dirinya yang sering diam-diam memperhatikan, bahkan pernah pergi ke kantin yang tak pernah ia lakukan sebab tak punya uang saku untuk membeli sebab selalu bawa bekal dari rumah, ia rela lakuin itu demi bisa menatap lama Ozi, dan masih banyak lagi hal yang Iris lakukan selain itu, hanya saja tak pernah Ozi sadari, bahkan mungkin tidak tahu ia dulu pernah satu sekolah.


“Kalau namamu siapa?” tanya Ozi.


Iris tersenyum, namun hatinya berdebar. Padahal hanya ditanyain namanya, tapi sudah seperti Ozi  meminta seluruh hatinya untuk diserahkan pada pria itu. “Namaku Iris.”


“Bella?”


Iris menggeleng sambil tersenyum. “Irisya Zuhra.”


Ozi mengangguk-angguk. “Ok, Zuhra.”


“Panggil Iris saja,” kata Iris cepat.


“Oh, baik, Iris. Karena ini hal serius, aku langsung-langsungan saja. Mengenai tawaranku tadi, mau, gak, misal aku yang lamar kamu?”


Ingin sekali Iris langsung mengatakan mau, hanya saja gengsi. Mendadak ditawari nikah langsung oleh pria idaman.


“Jika mau, nanti malam juga aku dan keluarga akan ke rumahmu untuk melamarmu.”


“Hah! Nanti malam?” Iris langsung terkejut.


“Iya, bukankah dosen kamu yang mau lamar niatnya nanti malam, tapi batal. Kan di sini aku niatnya gantiin dia buat lamar kamu, nikahi kamu.”


Bibir Iris sudah bergerak untuk bertanya, apa alasan Ozi tiba-tiba ingin menikahinya. Sudah jelas pria itu tidak mengenali Iris, beda hal dengan dirinya. Namun ia ragu, entahlah.


“Jika kamu bersedia dan siap nanti malam aku datang, sekarang aku mau kamu dulu ketemu keluargaku.”


“Hah! Ber – bertemu keluarga?” Mendadak Iris takut, takut direndahkan seperti oleh keluarga Reyhan, setelah tahu dirinya miskin.


“Iya, agar keluargaku percaya, kalau aku benar-benar sudah ada wanita yang mau aku lamar.”


“Tapi ….”


“Tenang saja, orang tuaku tidak seperti yang kamu bayangkan, apalagi seperti orang tua dosen kamu yang batal melamar karena tahu kamu yang sesungguhnya,” ucap Ozi, seolah sudah tahu tentang  Reyhan dan juga keluarganya yang tak menerima bahkan merendahkan dirinya.


***


“Kita sudah sampai,” kata Ozi setelah mobilnya terhenti di sebuah halaman rumah yang begitu luas. Begitu melihat rumah itu, Iris jadi tak percaya diri, Ozi ternyata benar-benar orang kaya.


Lagi, sebenarnya Iris meragu untuk menerima tawaran nikah Ozi, jika tidak ada niatan Reyhan yang ingin melamar dirinya, setelah lulus kuliah, ia berencana kerja, membahagiakan bapaknya dulu. Tapi … Ozi pria idamannya sejak dulu, pria itu bisa dibilang cinta pertamanya. Iris takut menyesal jika menolaknya.


Andai pria lain yang mau lamar dirinya setelah ditolak Reyhan, sudah pasti ia tak mau menerima. Tapi setelah dipikir, ia tetap bisa bekerja setelah menikah. 


“Ayo!” 


Setelah turun dari mobil, Iris berjalan di samping Ozi, sesekali pria itu melempar senyuman, sedikit menepis keraguan di diri Iris.


Iris terus menunduk hingga tiba di sebuah ruangan yang begitu besar, bahkan banyak orang.


“Hari ini Ozi beneran bawa calon istri, Ma, Pa, dan semuanya yang ada di sini, ” kata Ozi setelah mengucap salam.


“Lho, Iris!”


Mendengar suara yang tak asing, refleks Iris mengangkat pandangan, dan langsung terkejut begitu mendapati Reyhan — dosennya yang batal melamar dirinya karena miskin, dan beralih melamar anak majikannya, yaitu Ros, yang mana wanita itu ada di samping pria itu.


Untuk menemukan jawaban dari kebingungannya, mengenai Reyhan yang ada di situ, Iris langsung menoleh menatap Ozi.


Ozi ikut menatap dengan senyuman. “Reyhan, alias dosenmu itu adalah sepupuku.”


“Apa!” Semakin bertambah keterkejutan Iris mendengar itu.


Baca selengkapnya di KBM

Judul: Maaf, Ayahmu Miskin

Author: Sakura Sen 


Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di bawah:👇

DISINI 


Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Maaf, Ayahmu Miskin"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel