Mertua Jorok

Mertua Jorok


 Mertua Jorok 


Awalnya, aku kira tinggal serumah dengan mertua hanya soal adaptasi. Kupikir, dengan saling pengertian, semuanya bisa dihadapi.


Sayangnya, realitas tak seindah bayangan.


Mertuaku... punya kebiasaan yang tak lazim soal kebersihan. Bukan hanya soal lupa buang sampah atau menumpuk cucian. Ini lebih dalam dari sekadar itu.


Hari pertama, aku melihat handuk yang warnanya sudah tak lagi bisa dikenali tergantung di kamar mandi. “Jangan dipakai ya, itu handuk Ibu,” katanya sambil tersenyum. Aku mengangguk, meski aroma dari sana membuatku menarik napas dalam-dalam.


Hari kedua, beliau menjemur pakaian dalam di atas kompor yang masih hangat. "Biar cepat kering," katanya enteng. Aku tercekat. Di kompor itu tadi aku memanaskan sup.


Hari ketiga, kulkas tiba-tiba mengeluarkan bau aneh. Setelah dicek, ternyata ada bahan makanan lama yang disimpan terlalu lama dan mulai rusak. Aku menutup pintu kulkas cepat-cepat, menahan rasa tidak nyaman.


"Ma, ini kok dibiarkan sih?"


“Oh, itu Ibu lupa. Tapi nanti juga hilang sendiri,” jawabnya ringan.


Suamiku, Aldi, hanya bilang, “Sabar ya, namanya juga orang tua…”


Tapi... sampai kapan harus bersabar kalau rasanya rumah tidak lagi terasa seperti tempat istirahat?


Aku menyapu lantai, mencuci piring yang menumpuk, merapikan bantal yang digunakan bergantian tanpa sarung baru. Di sela-sela itu, aku juga mencoba tersenyum. Tapi rasanya, hari demi hari, tenagaku habis.


Aku sempat berkata pada Aldi, “Aku capek. Ini bukan soal cerewet atau aturan rumah. Ini soal kenyamanan. Rumah ini... tidak sehat.”


Malam itu, aku menulis sepucuk surat.


> "Aku mencintaimu, tapi aku juga butuh ruang yang bersih dan tenang. Aku bisa terima kekurangan, tapi aku tak sanggup hidup dalam ketidakpedulian. Kalau harus memilih, aku lebih memilih rumah kecil yang bersih daripada rumah besar yang penuh tekanan tak terlihat.”


Besoknya, Aldi membaca surat itu diam-diam. Lalu sore harinya, dia datang membawa kunci kontrakan baru.


Aku tak tahu, apakah ini langkah mundur atau awal baru. Tapi malam itu, aku tidur lebih tenang. Tanpa harus mengelap meja sebelum makan. Tanpa aroma tak sedap dari ruang seberang.


Dan untuk pertama kalinya dalam waktu lama, aku merasa... ini rumahku.


---

Karya :hulia_leeyafx

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Mertua Jorok "

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel