Gugur Daun M4ti Sepohon ( S4ntet Untuk Suami Selingkvh)

Gugur Daun M4ti Sepohon ( S4ntet Untuk Suami Selingkvh)


 Suamiku seling kvh, kubawa fotonya ke dvkun. Kubuat bu rvngnya tidak berfungsi dan mend3rita kes4kitan setiap malam. 

---

3


Tidak ada yang lebih meny3dihkan dibanding sendirian dalam keadaan s4kit.


Tak berdaya, sudah seminggu Wandi tidak bisa meninggalkan tempat tidur. Segala kebutuhannya diantarkan, sekedar ke kamar mandi untuk buang hajat pun ia membutuhkan bantuan.


 Tubuhnya l3mah, setiap malam selalu menerima rasa s4kit yang luar biasa di bagian perut, kepala,  dan bagian-bagian tubuh lainnya. Area kelaminnya seolah ditvsuk ribuan jarum besar-besar yang membuat d4danya s3sak dan kesulitan napas, selama seminggu terakhir ia tidak pernah bisa tidur. Di dalam kamarnya seolah ada tangan-tangan tak terlihat yang siap menc3kik hingga kehabisan napas jika ia lengah sejenak saja memejamkan mata.


Tidak ada Dinar, per3mpuan yang sangat setia dan m4nja kepadanya itu mendadak tak acuh. Sikapnya dingin dan terkesan k3jam, ia tidak svdi merawat Wandi, sekedar mengambilkan minum pun Wandi harus memohon. 


Hanya sesekali Bi Imah yang datang merawatnya, sekedar membawakan makan dan membantunya membuang hajat, itu pun atas ijin Dinar, selebihnya Wandi sendirian di dalam kamarnya. 

 

Dinar sudah langsung pindah kamar di hari ia s4kit dan tidak mau tidur menemaninya. Ia selalu bert3riak dan melarang siapa saja untuk masuk menengoknya, Dinar seolah sengaja membuatnya mend3rita sendirian dalam kes4kitan.


“Kenapa aku yang harus merawatmu?” ucapnya dingin ketika Wandi meminta diganti kaosnya yang basah oleh keringat. Wandi nyaris tidak bisa mengenali per3mpuan s3ksi yang m4nja dan sangat bergantung hidup kepadanya itu. Sikap Dinar berubah seratus delapan puluh derajat. Jangankan mengg0danya, ia justru menjadi k3tus dan k3jam. “Telepon semua j4lang-j4langmu, suruh mereka merawatmu!”


“Di—nar,” desisnya menatap sang istri dengan am4rah menguasai. “Demi seluruh s3tan di dunia ini, setelah aku sembuh kau akan menerima akibat dari sikapmu.”


“Oh, ya? Coba saja, memang siapa yang bisa menjamin kau akan sembuh?” balasnya, sarat akan ej3kan. “Demi seluruh s3tan di dunia ini, kau tidak akan pernah sembuh sampai m4ti! Di tempat tidur itu, kau akan m4ti secara pelan-pelan!” b3ntaknya berapi-api.

 

Wandi terkesi4p melihat sorot ding!n yang diliputi kebeng!san  itu. Ia kenal sekali, sorot itu bukan milik Dinar. Istrinya yang cerewet memang senang meng0mel, tetapi ia tidak pernah memb3ntak, terlebih menatap dengan sorot yang—meng3rikan.


“Setelah semua pengh!naan yang kau lemparkan padaku, kau pikir aku sudi memaafkanmu, heh?” desisnya tepat di depan wajah Wandi. “Kau b4jingan bbsuk, ini baru permulaan, pend3ritaan yang akan kau terima belum dimulai. Kau akan merasakan rasa s4kit yang sangat dalam sebagaimana rasa s4kit yang kau torehkan padaku.”


Berbalik, Dinar meninggalkan kamar dan membanting pintu. Malam itu, Wandi kembali merasakan rasa s4kit yang luar biasa. Seluruh tubuhnya bak dihvjam pis4u berkali-kali, s4kitnya menjalar hingga ke seluruh pori-pori tubuhnya.

 

Ia melol0ng kes4kitan, bert3riak-t3riak meminta tolong. Namun, tidak ada satu pun yang muncul. Dinar telah memasang karpet peredam suara di seluruh dinding kamar, seolah sudah diantisipasi untuk meredam segala t3riakan Wandi.


***


Dalam sebulan kondisi Wandi benar-benar sangat memprihatinkan. Pria itu sudah tidak pernah ke kantor, semua pekerjaannya dihandel oleh Adam, tangan kanannya yang sekarang merangkap menjadi selingkvhan Dinar.


Setiap malam ia merasakan s4kit yang luar biasa, seorang diri berteriak-teriak dan melolong kes4kitan tanpa ada yang menolong. Dinar begitu k3jam, am4rah dan d3ndamnya semakin memuncak setiap kali Wandi menolak memberikan aset-asetnya.


 Berkali-kali Wandi memohon meminta dibawa ke dokter, tetapi Dinar mengabaikannya. Wandi juga minta dipulangkan ke rumah orang tuanya, tetapi per3mpuan itu tampaknya memang sengaja ingin membuatnya mend3rita. Bi Imah yang hanya seorang asisten rumah tangga tidak bisa membantu apa-apa, per3mpuan paruh baya itu hanya bisa merawat sebisanya di kala Dinar memberi ijin masuk. Di dalam kamar itu, Wandi tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah menerima rasa s4kit yang membuatnya tak berdaya terbvjur di atas tempat tidur.


 Malam itu sang istri datang ke kamarnya, tetapi tidak sendirian, melainkan bersama Adam. Wandi sudah berharap bisa mendapatkan pertolongan dari tangan kanannya itu, akan tetapi yang dilihatnya justru membuat d4danya bak dih4ntam batu ber ton-ton.


Sepanjang hidupnya, baru kali ini Wandi merasa menjadi pria tidak berguna. Ia tidak bisa berbuat apa-apa melihat orang kepercayaannya bersetvbuh dengan istrinya di depan matanya sendiri. Dinar melakukannya dengan sengaja untuk membalas pengh!naan yang dilakukannya.


 Terbayang perbuatannya sendiri, diam-diam Wandi menitikkan air mata. Hal yang sama yang pernah dilakukannya bersama per3mpuan lain di kamar itu, kamar ia bersama Dinar. Sekarang Dinar melakukan hal yang sama bersama pria yang sangat dipercayainya.


 “Kau ingin ke dokter?” tanya Dinar dingin sambil merapikan pakaiannya yang ber4ntakan oleh ulah Adam, tapi sia-sia, tangan Adam kembali membuatnya ber4ntakan. Wandi menatap dengan sorot diliputi rasa s4kit hati. “Ke dokter butuh biaya, sementara kau sudah tidak memberikan apa pun kepadaku.”


 Air mata Wandi kembali menetes melihat Adam mencium istrinya, mata pria itu bersorot meng3jek kala tatapannya bertemu dengan mata Wandi yang basah. 


 “Bantu pria tidak berguna itu menandatangani berkas-berkasnya, Sayang, aku akan mandi dan menyiapkan makan malam untukmu,” kata Dinar kepada Adam sambil membelai pipinya yang berjambang halus. “Kalau dia mau ke dokter, dia harus mendatangani surat-surat pengalihan seluruh harta kekayaan.”


 “Serahkan padaku,” senyum Adam.


Dinar melenggang dengan penampilan ber4ntakan, meninggalkan Wandi dengan Adam bersamanya. Senyum Adam mengembang lebar, ia berdiri di sisi tempat tidur sambil bert3lanjang d4da. Kedua tangannya dilipat.


“Mari kita saling bekerja sama, Pak Bos.”


Judul : Gugur Daun M4ti Sepohon ( S4ntet Untuk Suami Selingkvh)

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Gugur Daun M4ti Sepohon ( S4ntet Untuk Suami Selingkvh)"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel