Maaf, Ayahmu Miskin Part selanjutnya DISINI 👇

Maaf, Ayahmu Miskin Part selanjutnya DISINI 👇


 “Apa perih, Pak?” tanya Iris saat mengobati luka di lengan bapaknya karena dido rong Ros di halaman kampusnya.


“Ah, ini cuma luka sedikit. Sama sekali tidak terasa, Nak. Sudah, jangan dipikirin, sekarang Bapak mau balik lagi ke rumah Pak Yono.”


“Tapi, Pak ….” Iris menahan lengan Bapaknya.


“Bapak harus ke sana untuk bekerja, selain itu mau minta maaf sebab tadi kamu sudah menam par putrinya.


“Itu karena dia sudah berani sama Bapak,” balas Iris, namun bapaknya hanya mendengkus pelan, lantas mengambil topi lusuhnya siap-siap untuk pergi ke rumah majikannya.


Iris sudah berusaha mencegah, menyuruh untuk beristirahat saja, namun bapaknya itu keras kepala, akhirnya wanita itu mengalah, bahkan mengantarkannya dengan motor miliknya.


Saat tiba di rumah Pak Yono, tiba-tiba istri Pak Yono keluar dan berkata, “Ini gaji kamu, setelahnya tidak usah datang lagi, sebab mulai hari ini, kamu saya pecat.” Tak hanya berkata kasar, Istri Pak Yono juga melem parkan ua ng ga ji setengah bulan Pak Mulyadi tepat ke mu kanya hingga bertaburan.


“Nyonya!” pekik Iris tak terima.


“Apa kamu!”


Iris yang ingin melangkah terhenti mendengar ben takan Istri Pak Yono.


“Sudahlah mis kin, gak tahu diri lagi. Bisa-bisanya kamu mau mencu ri pak dosen yang ingin melamar Ros, an ak saya.” Istri Pak Yono menggebu-gebu. Padahal Iris tak pernah melakukan itu.  “Untung saja segera terbongkar dengan bapakmu yang mis kin itu datang. Datang dengan bunga cu rian lagi.” Wanita itu tersenyum si nis sambil bersedekap da da.


“Saya dan Bapak tidak pernah mencu ri,” kata Iris tak terima.


“Alah, mana ada maling ngaku. Sudah, cepat sana pergi! Dan jangan pernah datang lagi.” Istri Pak Yono mendo rong bahu Pak Mulyadi hingga mundur satu langkah.


Iris mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarah,  lantas meraih lengan Bapak. “Ayo, Pak, kita pergi.”


“Tapi, Nak, Bapak butuh kerjaan.”


“Tidak apa, Pak, nanti biar Iris saja yang bekerja.” 


Istri Pak Yono tersenyum kecut mendengarnya. Sebelum pergi, Pak Mulyadi memunguti ua ng ga jinya yang berserakan di bawah.


“Benar-benar mis kin, sudah seperti pemu lung saja. Wajar Pak Dosen menolakmu. Benar-benar memalukan dan bikin ilf3el.”


“Sudah, Pak, ayo pergi!” kata Iris setelah selesai membantu bapaknya memunguti ua ng.


“Tunggu dulu!” Ros tiba-tiba datang dan mendekat. “Jangan pe cat bapak tua miskin itu dulu, Ma.”


“Lho, kenapa, Ros?” Istri Pak Yono terkejut.


“Sebab, sepertinya mereka butuh banget pekerjaan untuk dapatkan ua ng. Kebetulan sekali, tidak lama lagi acara pernikahanku dengan Pak Reyhan.”


Ros tersenyum lebar, sedangkan Iris melebarkan matanya. Tak menyangka, Reyhan yang bilang menyukainya sejak lama, hingga ingin segera menikahinya, bahkan ingin melamarnya nanti malam, tiba-tiba akan menikahi Ros. 


“Aku pikir, perasaanmu tulus, Pak, ternyata …, semudah itu berubah ketika mengetahui aku putri dari seorang bapak yang mis kin.” Iris bergumam dalam hati.


“Iris, kamu dan bapakmu yang mis kin itu bisa jadi pelayan di acara nikahku nanti sama Pak Reyhan. Kan lumayan dapat ga ji buat makan kalian.” Ros tersenyum meren dahkan.


“Jadi … dosen muda tadi yang katanya mau lamar kamu, Ris, sekarang akan menikahi Non Ros?” Pak Mulyadi menatap putrinya.


“Iya, sebab memang aku yang mau dia nikahi.”


Bertepatan dengan ucapan Ros, Reyhan beserta keluarganya keluar dari dalam rumah Ros yang besar. Sebentar tatapan Iris dan Reyhan bertemu.


“Jadi dia wanita yang telah meni pu putraku?” Ibu Reyhan bertanya si nis dari jauh, menatap Iris.


“Saya tidak pernah meni pu, Nyonya, tapi putra Andalah yang—”


“Tidak usah mengelak, Reyhan tampan dan mapan, wajar putri dari orang tak mampu sepertimu mengejarnya.” Ibu Reyhan  menyela ucapan Iris. Sekali lagi Iris menatap Reyhan, tak menyangka, dosen yang ia kagumi akan kepintarannya tapi sikapnya tak seindah kemampuan otaknya, bahkan keluarganya pun.


Tak hanya Ibu Reyhan yang berkata ka sar pada Iris, kedua kakak perempuannya pun juga. Saat itu Iris benar terhi na.


Ros yang sedari tersenyum-senyum melihat Iris dihi na, mendekat lalu berbisik, “Kamu memang cantik, Ris, banyak yang bilang serasi dengan Pak Reyhan. Tapi sayang, ayahmu mis kin.”


Tangan Iris, terkepal, ingin kembali menam parnya lagi seperti di kampus, namun tak ia lakukan, memilih membawa bapaknya untuk pergi.


*


Saat tiba di rumah, Iris dikejutkan dengan keberadaan dua orang berpenampilan seperti ajudan di halaman kecil rumahnya.


“Permisi, Nona, kami diperintahkan tuan kami, Pak Ozi untuk membawa Nona jika bersedia.”


Kalimat itu seketika mengingatkan kembali Iris pada pria yang di kampus katanya ingin melamar dirinya. Jika tidak salah, ia mengenal pria itu. Bahkan ….


Untuk memastikannya, Iris pun setuju untuk ikut dengan dua pria di depannya. Setelah mendapat persetujuan bapaknya, ia masuk ke sebuah mobil mewah dan tentunya sangat mahal.


Di dalam mobil, Iris dag dig dug, jantungnya berdebar. Belum bertemu ia sudah segugup itu. Apa lagi ….


“Nona, kita sudah sampai.” 


Mobil terhenti, lalu pintu belakang dibukakan oleh ajudan. Sempat ragu, namun akhirnya Iris turun dari mobil dan melangkah mengikuti dua ajudan ke dalam kafe yang begitu mewah.


Langkah terhenti di sebuah meja yang dekat dengan jendela. Seorang pria bertubuh tinggi tegap dan berwajah putih bersih yang sedang duduk di sana menoleh dengan senyuman.


Jantung Iris langsung menghentakkan da rah hangat, hatinya berdesir begitu melihat wajah tampan milik pria itu dengan jelas bahkan dengan jarak yang begitu dekat.


Ternyata benar. Pria itu adalah pria yang ia sukai sewaktu dirinya kelas satu SMA. Iya, tidak salah lagi, kakak kelasnya itu adalah cinta pertamanya. Bahkan pernah ia sebut dalam doanya, agar, jika diizinkan bertemu lagi, pertemukanlah dalam pernikahan.


Dan sekarang … kakak kelas yang ia sukai sejak lama itu kini akan melamar dirinya.


Mungkinkah doanya saat itu kini Tuhan kabulkan?


Baca selengkapnya di KBM

Judul: Maaf, Ayahmu Miskin

Author: Sakura Sen

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Maaf, Ayahmu Miskin Part selanjutnya DISINI 👇"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel