Istriku G a n t u n g Diri Saat Hamil 9 Bulan

Istriku G a n t u n g Diri Saat Hamil 9 Bulan


 (4)Semakin hari hubunganku dengan Aini semakin memanas, Aini terus marah-marah dan bilang kalau dia tidak mau dimadu.


"Diah! Ambilkan jus di kulkas," teriak Aini pada Diah.


"Diah lagi belajar," jawab Diah dari dalam kamar.


"Ambilkan dulu lah! Cepat!" Bentak Aini.


Diah langsung berlari untuk mengambil kan jus di kulkas, pasti Diah takut di marahi Aini.


Aku masih asik memainkan ponsel dan membiarkan Diah yang sedang di suruh-suruh Aini.


"Ini Tante," kata Diah.


"Diah itu seperti ibu yang selalu di suruh-suruh sama Tante dan Nenek," kata Diah.


"Ibumu pantas mendapatkan itu!" Ujar Aini.


"Tidak! Tidak ada yang pantas mendapatkan perilaku seperti itu," gumam Diah.


"Diam lah! Kamu memang yang harus jadi pengganti Rahayu!" Bentak Aini.


Aini memarahi Diah di ruang tengah dengan nada tinggi, Diah habis-habisan di marahi oleh Aini.


"Aku yang akan menggantikan posisi Rahayu!" Ucap seorang wanita.


Rahma, kenapa tiba-tiba Rahma ada di rumah ini, aku langsung terperanjat bangun.


"Rahma ngapain kamu kesini?" Tanyaku.


"Aku mau bawa Diah keluar sebentar," kata Rahma.


"Sejak kapan kalian kenal?" Tanyaku lagi.


"Tante Rahma! Ayah, Tante Rahma ini miri ibu dan mereka sama-sama baik," ujar Diah.


Aini langsung menghampiri Rahma dan menariknya keluar rumah, namun Rahma tidak tinggal diam dia langsung menahan dan menatap mata Aini dengan tajam.


"Jangan repot-repot menyuruhku untuk pergi karena aku akan pergi dengan sendirinya," kata Rahma sambil menarik tangan Diah.


Aku langsung menyusul Rahma karena takut jika nanti Diah akan kenapa-napa.


"Kalian mau kemana?" Tanyaku.


"Mas, ayo kita sama-sama beli es krim," kata Rahma dengan ramah.


Aku tidak menolaknya dan akhirnya hari ini kami pergi bertiga untuk ke taman sambil beli es krim.


***


Dret.... tiba-tiba dari keluarga Rahayu di kampung ada yang menelepon.


"Hallo Pasha!" Ucap ibu mertua aku.


"Hallo Bu," kataku.


"Mana Rahayu? Mana?" Tanyanya dengan panik.


Aku yakin keluarga di kampung sudah mendengar tentang kematian Rahayu, setelah tidak bisa menghubungi keluarga di kampung tempo itu aku tidak lagi berusaha menghubunginya.


"Bu, dengarkan dulu penjelasanku," kataku untuk berusaha menenangkan nya.


"Apa? Apa benar Rahayu meninggal? Kenapa tidak ada yang mengabari kami di sini?" Isak tangis mulai terdengar ditelfon.


Saat aku akan menjelaskannya tiba-tiba sinyal hilang dan panggilan terputus, aku berusaha menelepon balik tapi gagal.


"Pasha! Kenapa wanita itu sering datang ke rumah ini?" Tanya ibu.


"Ampun Tante!" Teriak Diah.


Saat ibu datang ke kamarku untuk menanyakan soal Rahma, tiba-tiba aku mendengar dia berteriak dari kamar mandi.


Aku berlari dan melihat Aini sedang menyiram Diah dengan air dingin, Diah menjerit minta ampun namun Aini terus melanjutkan aktivitasnya.


"Aini cukup!" Kataku.


"Kamu anak pembawa sial! Gara-gara ibumu yang lak*nat itu aku jadi begini, harus sibuk juga ngurus kamu!" Bentak Aini.


"Sudahlah Aini," kataku.


Aini masih sangat marah karena malas mengurus hal seperti ini akhirnya aku langsung masuk ke kamar, meninggalkan Diah yang sedang disiram habis-habisan oleh ibu tirinya.


***


"Mas, lagi sendiri aja?" Tanya Rahma yang tiba-tiba datang.


"Rahma, kamu ngapain disini?" Tanyaku.


"Aku sengaja cari Mas Pasha, mau ngajak main ke kost-an," kata Rahma.


Aku manut saja, kapan lagi aku bisa kerumahnya dengan di tawari cuma-cuma.


Aku dan Rahma langsung menuju kosannya yang ternyata tidak jauh dari sini, posisinya sangat sepi sekali.


"Kamu tinggal sama siapa?" Tanyaku.


"Sendiri," jawabnya.


"Jujur saja aku sangat nyaman berada di dekatmu, seperti ada sosok Rahayu dalam dirimu," kataku.


Rahama hanya tersenyum kepadaku dan dia langsung menyuguhkan secangkir teh untukku.


"Mas mencintai Rahayu?" Tanya nya.


"Em, iya," kataku.


"Malang sekali wanita yang mencintai harus meninggal dengan te ra gis," katanya.


Setelah minum teh yang diberikan oleh nya aku langsung merasa pusing dan lemah, hingga akhirnya tubuhku tidak bisa lagi menahan hingga aku ambruk.


***

Baca kisah selengkapnya di APLIKASI KBM 

Penulis: Nengleny07 


Judul: Istriku G a n t u n g Diri Saat Hamil 9 Bulan  


Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di bawah 👇

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Istriku G a n t u n g Diri Saat Hamil 9 Bulan "

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel