“Langkah Kecil Menuju Mimpi Besar”
Hujan baru saja reda ketika Raka berlari kecil menyusuri gang sempit di kampungnya. Usianya baru 12 tahun, namun langkahnya mantap membawa harapan. Ia pulang dari sekolah sambil memeluk erat buku-buku lusuh milik perpustakaan sekolah yang ia pinjam setiap minggu.
Di rumah kontrakan kecil itu, ibunya, Bu Tati, tengah menanak nasi di atas kompor gas yang nyaris kosong isinya.
Bu Tati:
"Rak, ibu cuma bisa masak nasi dan telur dadar hari ini. Maaf ya, Nak."
Raka (tersenyum):
"Gak apa-apa, Bu. Raka kenyang kok lihat Ibu masih semangat."
Bu Tati menatap anaknya sambil menahan air mata. Suaminya sudah lama pergi tanpa kabar. Hidup mereka hanya bertumpu pada upah menjahit kecil-kecilan.
Tapi Raka berbeda. Ia haus ilmu. Ia selalu juara kelas. Guru-gurunya bahkan menggalang dana untuk membelikannya sepatu baru ketika sepatunya bolong.
Suatu hari, saat kelas 3 SMA, Raka mengikuti lomba Olimpiade Matematika Nasional. Ia menempuh perjalanan 3 jam naik angkot dan berjalan kaki demi bisa ikut seleksi di kota.
Guru Raka:
"Kamu yakin gak mau diantar, Rak?"
Raka:
"Saya yakin, Pak. Kalau saya ingin mengubah nasib, saya harus berani jalan sendiri."
Dan keberanian itu membuahkan hasil. Raka menjuarai olimpiade dan mendapat beasiswa penuh ke universitas ternama di Jakarta. Ibunya menangis saat melepasnya naik bus.
Bu Tati (memeluk Raka):
"Kamu titipan Tuhan paling berharga dalam hidup Ibu. Jangan pernah lupa dari mana kamu berasal."
Empat tahun kemudian, Raka lulus dengan predikat summa cum laude. Ia ditawari bekerja di sebuah perusahaan teknologi multinasional, langsung di posisi manajer pengembangan produk. Tak hanya itu, ia pun membelikan ibunya rumah baru—tak mewah, tapi layak dan penuh cinta.
Suatu sore, Raka duduk bersama ibunya di teras rumah barunya.
Bu Tati:
"Raka... Ibu gak pernah mimpi bisa tinggal di rumah seperti ini."
Raka (menggenggam tangan ibunya):
"Semua ini bukan karena hebatnya Raka, Bu. Tapi karena doa Ibu yang gak pernah putus."
Sekarang, Raka menjadi pembicara di berbagai seminar motivasi, menginspirasi ribuan anak muda dari latar belakang serupa.
Raka (dalam salah satu seminar):
"Kita mungkin lahir dari keluarga miskin. Tapi jangan biarkan kita mati dalam kemiskinan mimpi. Jalan keluar itu ada—asal kita mau belajar, berjuang, dan percaya pada kekuatan sang doa".
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
- Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
- Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense
Belum ada Komentar untuk "Langkah Kecil Menuju Mimpi Besar"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker