Istri Pilihan Suami

Istri Pilihan Suami


 AKU SENGAJA BILANG KALAU MBAK NAJWA S3 LINGKUH, AGAR DIA DI C 3 RAIKAN DAN AKU JADI RATU RUMAH INI. TAPI TERNYATA RUMAH INI... 


BAB SPESIAL


Aisyah berharap dengan memanas-manasi h4ti Hamish, Hamish akan m4 rah dan langsung menjatuhkan t4 laq pada Najwa. Aisyah sudah tak sabar hanya ingin menjadi satu-satunya nyonya di rumah Hamish dan merebut k4 mar m3wah Najwa.


"Ayo kita pulang!" ketus Hamish pada Aisyah yang membuat Aisyah sangat senang karena ia sangat yakin kalau sang suami pasti sedang m4 r4h besar pada Najwa.


***


Sepanjang perjalanan pulang, Hamish terlihat sangat k3 sal sekali, ia terbayang-bayang satu set kal vng p3r hiasan yang dibelikan oleh rekan bisnis Najwa pada Najwa. Meski Najwa menolaknya, Hamish merasa pria itu memiliki perhatian khusus pada Najwa dan ia tak menyukai hal itu.


Setelah memarkir mobil, Aisyah dan Hamish turun lalu masuk ke dalam. Wajah Hamish yang k3 sal itu terlihat sekali saat Ida membukakan pintu untuknya dan menantunya.


Ida bertanya-tanya apa gerangan yang membuat sang anak k3 sal, saat menatap Aisyah yang menggendong Mufti, Ida mendapati c1n cin baru yang melingkar di jari Aisyah, ia yakin c1n cin itu baru saja dib3 li. Ida senang karena Hamish perhatian pada istrinya tapi yang ia pikirkan apakah Najwa juga dib3 likan hal yang sama oleh sang 4n ak.


"Mas, mau minum kopi?" tawar Aisyah ramah.


"Gak usah," jawab Hamish k3 tus seraya menghempaskan pantatnya di atas sofa dan menyalakan televisi, "Bi Surti!" teriak Hamish yang membuat Ida heran. "Bi Surti!" teriak Hamish lagi dengan k3 ras dan sedikit b3 ntakan. Bi Surti tergopoh-gopoh menghampiri Hamish.


"Ya, pak Hamish?" jawab Bi Surti lembut.


"Kemana aja sih? Saya panggil dari tadi gak datang-datang!" k3 tus Hamish m4 r4h.


"Anu, pak, saya ...."


"Halah! Banyak aja alasannya! Sana pergi ke toko, lihat apa Bu Najwa sudah kembali dari belanjanya atau belum? Kalau sudah suruh pulang ke rumah!" ketus Hamish kesal.


"Kenapa gak kamu sendiri yang panggil Najwa pulang, Hamish?" Ida angkat bicara.


"Sudahlah, Bu, gak usah ikut bicara," k3 tus Hamish pada ibunya yang membuat sang ibu kaget mendengarnya. Tak pernah Hamish berkata seketus itu padanya sebelumnya.


"Cepet!" seru Hamish pada bi Surti yang mengangguk dan buru-buru keluar rumah untuk memanggil Najwa. Kebetulan sekali kalau saat keluar rumah, mobil yang dikendarai oleh Jacob melintas untuk mengantarkan Najwa dan Tina usai belanja.


Bi Surti gegas berjalan ke toko dan membantu Tina serta Najwa untuk membawa b3lanjaan dari mobil ke toko.


"Sekali lagi terima kasih banyak, pak," kata Najwa pada Jacob yang hanya mengangguk.


"Saya dan teman-teman juga terima kasih sekali, pak," kata Tina dan Jacob kembali mengangguk.


"Aku balik," kata Jacob, Najwa serta Tina mengangguk ke arahnya. Jacob masuk ke dalam mobil dan segera mengemudikannya pergi dari toko Tina.


"Bu Najwa," panggil bi Surti lembut, Najwa menatap asistennya sebentar sebelum menginterupsi Tina dan yang lainnya agar segera mengadon kue berikutnya, "diminta pak Hamish pulang ke rumah sebentar, Bu," kata Bi Surti dan Najwa mengangguk.


Najwa berjalan bersama bi Surti menuju rumahnya. Ia tahu apa yang akan terjadi tapi ia tak t4 kut sama sekali, malah ia siap menerima ke m4 r4han Hamish.


Saat baru saja Bi Surti membuka pintu rumah dan mereka masuk beriringan ke dalam, Hamish langsung bert3riak memanggil nama Najwa untuk mendekat.


"Hamish! Kenapa harus bert3riak?!" seru Ida kesal pada putranya yang terlihat m4r 4h pada Najwa. Najwa berusaha santai dan biasa saja, bahkan tak menanggapi protes dari ibunya sendiri. Sedangkan Aisyah diam dan senang melihat apa yang baru saja terjadi.


"Aku punya telinga, mas. Gak perlu t3 riak saat memanggilku, apalagi di hadapan 4n 4kmu, kalau dicontoh 4n 4kmu, bagaimana?" kata Najwa santai.


"Gak usah banyak bicara kamu, Najwa!" seru Hamish k3 sal, "aku mau kamu batalkan kon trak kerj asama kamu dengan pria itu sekarang juga!" kata Hamish yang membuat Najwa melotot kaget mendengarnya.


"Maksudmu?" tanya Najwa kaget dan heran sekali.


"Batalkan perjanjian kerjasamamu dengan pria itu sekarang! Aku tahu kalau kamu s3 lingkuh dengannya dan berdalih kalian hanya kerj asama saja, kan?" tanya Hamish menuduh Najwa.


"S3 lingkuh? Kamu sadar gak sih mas kalau kamu hanya menuduh saja? Aku berangkat pagi-pagi ke toko dan pulang tengah malam, bahkan tidur di toko, bagaimana caraku bisa s3 lingkuh, mas?" tanya Najwa. "S3 r ibu roti sehari itu bukan hal yang mudah! Dan kamu tahu sendiri bagaimana sibuknya tokoku setiap hari, bahkan aku masih membutuhkan karyawan lagi!" seru Najwa kesal.


"Halah, alasan saja kamu! Bagaimana mungkin seorang pria akan mengeluarkan v4 ng dengan sangat mudah untukmu? P3r h1asan yang dibelikannya untukmu bukan hal yang mv rah, dia hanya akan melakukannya pada perempuan yang disukainya!" kata Hamish.


"Itu apresiasi, mas! Dan yang dibelikan itu bukan hanya aku saja, mas, tapi juga semua pegawaiku!" seru Najwa. "Dan kamu juga tahu loh tadi itu!" kata Najwa.


"Justru perhatiannya yang berlebihan padamu dan pegawai kamu itulah yang menunjukkan kalau kalian ber s3 lingkuh!" kata Hamish.


"Mana ada orang ber s3lingkuh sampai memberikan h4 diah nyata-nyata di depan suaminya, mas? Mereka harus sembunyi-sembunyi seperti kamu dan Aisyah, mas!" seru Najwa. Hamish terdiam, apa yang dikatakan oleh Najwa tentu benar, ia bahkan m4 ti-m4 tian menyembunyikannya dari Najwa karena belum siap jika Najwa mengetahuinya.


"Hamish! Apa-apaan kamu? Najwa tidak mungkin s3 lingkuh!" kata Ida.


"Ibu jangan membela Najwa terus!" seru Hamish kesal, "ibu hanya belum tahu saja siapa Najwa?!"


"Memangnya aku siapa, mas? Masak tujuh tahun kamu men2kahiku kamu belum tahu siapa aku, mas?" tanya Najwa dengan hati yang terlvka, "sebenarnya apa yang kamu inginkan, mas?" tanya Najwa, "kamu bahkan tak sadar diri kalau berlaku ti dak adil padaku, kan?" tanya Najwa.


"Maksudmu apa?" tanya Hamish.


"Alih-alih kesal karena aku dapat hadiah p3r hiasan, aku mau tanya, apakah kamu juga membelikanku p3r hiasan seperti kamu membelikan Aisyah? Kalau iya, mana mas?" tanya Najwa yang membuat Hamish diam. Ida juga menunggu, apakah sang putra memb3 likan Najwa hal yang sama atau tidak, "tidak, kan?" tanya Najwa pada Hamish yang terdiam, "jangankan p3r hiasan, sejak beberapa bulan lalu kamu selalu menuduhku menggunakan v4 ng belanja darimu demi menyelamatkan tokoku yang hampir b4 ngkrut, padahal sepeserpun aku tak pernah meminta lebih dari v4 ng yang kamu berikan, malah kamu mengurangi j4tah bulanan kebutuhan rumah ini dan terus menyalahkanku ketika aku mengeluh semua bahan pokok n4ik," kata Najwa yang membuat Hamish bukannya sadar tapi merasa malu karena ucapan Najwa barusan, apalagi ada Aisyah di sana.


"Memang benar kan, tokomu mau bangkrut!" seru Hamish.


"Tapi aku tidak menggunakan v4 ngmu agar tokoku terus berjalan, mas!"


"Oh aku tahu, tidak menggunakan v4 ngku, tapi kamu pasti mendapatkan v4 ng dari s3lin gkuhanmu itu, kan?"


"Astaghfirullah, mas!" Najwa merasa geram, ia menoleh ke Aisyah dan menatap k3 sal ke arah Aisyah, ia yakin kalau Hamish termakan hasutan istri mudanya itu, "alih-alih menuduhku, mas! Apa kamu tidak curiga pada istrimu? Beberapa hari lalu aku mendengarnya bertelepon dengan seseorang di kamar mandi saat kamu bekerja, dan aku bisa menerka bahwa dia bukan bicara dengan teman atau keluarganya, melainkan dengan pria yang memiliki hub un gan khusus dengannya!" kata Najwa yang membuat Aisyah kaget karena tak menyangka kalau Najwa tahu akan hal itu. Tapi reaksi Hamish malah diluar dugaan Najwa, Hamish malah tersenyum mengejek.


"Mana mungkin! Aisyah terus di rumah, sedangkan kamu berada di luar rumah, jadi kemungkinan orang yang bers 3lingkuh itu kamu bukan Aisyah," kata Hamish. Merasa dapat pembelaan, Aisyah pun mulai berakting.


"Kenapa kamu tega menuduhku, mbak? Aku tidak pernah melakukan hal se h1na itu, mbak," kata Aisyah berpura-pura sedih demi mendapatkan simpati dari Hamish.


"Ahh, aku mv ak sekali! Kamu selalu bersandiwara menjadi orang yang paling ter 4n i4y4, Syah!" kata Najwa mulai lelah.


"Najwa! Jaga ucapanmu!" s3 ntak Hamish saat melihat Aisyah menangis karena ucapan Najwa barusan. Najwa sampai kaget karena Hamish benar-benar memb 3ntaknya di depan Aisyah.


"Kamu juga tidak akan percaya kan mas kalau aku bilang bahwa bukan aku yang menjatuhkan Mufti dari tempat tidv rku, itu semua ulah Aisyah yang menjebakku! Aku mengetahuinya saat aku mengecek rekaman CCTV di kamarku!" Aisyah kaget, ia tak menyangka kalau Najwa akan membeberkan rahasia bvs vknya, "itulah kenapa Aisyah melempar ponselku ke bawah hingga pecah berkeping-keping, ia ingin melenyapkan bukti kej4 h4t 4nnya sendiri!" kata Najwa k3 sal.


"Najwa, cukup!" b3 ntak Hamish, Najwa kaget, ia pikir ot ak Hamish akan terbuka kala ia mengungkapkan kebenarannya, malah ia dib3 ntak lagi, "sudah cukup, Najwa! Kamu selalu menyudutkan Aisyah kalau ketahuan s4 lah! Padahal dari tadi Aisyah diam saja! Bahkan kamu memfi tnahnya s3 lingkuh dan bermain-main dengan 4 n4 knya? Mana ada ibu yang mau menc3 lakai 4n4 knya sendiri? Aku sudah tidak bisa menolerir lagi, Najwa! Aku j4 tuhkan t4 l4k padamu secara sadar!" Kata Hamish t3 gas dan penuh 4 m4 rah.


"Hamish!" sentak Ida yang kaget dengan apa yang baru saja dikatakan oleh putranya itu.


Najwa tersenyum getir mendengar t4 lak yang dijatuhkan Hamish padanya, anehnya hatinya sama sekali tak terluka, yang ada hanya kecewa saja pada sikap Hamish yang b3 rat sebelah itu. Sedangkan Aisyah bersorak senang mendengar t4 l4k yang sudah dij4 tuhkan oleh Hamish ke Najwa.


Judul: Istri Pilihan Suami

Penulis: Anisa Swedia

Status: TAMAT


Baca Selengkapnya di KBM App


Link baca DISINI 



Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Istri Pilihan Suami"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel