Pantas saja selama menikah suami selalu melarangku pergi atau menginap ke rumah ibunya, setelah kuselidiki diam-diam ternyata selama ini ibu mertua punya niat yang tak baik padaku.
Part 4
"Bangun!"
Mataku terbuka lebar ketika mendengar suara tak asing di telinga.
"Ayo bangun," katanya lagi. Tangannya lalu menyodorkan sebotol air.
Kutengok pelan-pelan wajahnya, dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat orang di hadapanku itu ternyata adalah Mas Fauzi.
"M-Mas? Kamu ...?"
"Minum dulu, ambil."
"I-iya, Mas." Dengan tangan gemetar dan tubuh mendadak menggigil aku mengambil botol minum itu.
"Minum, biar gak dehidrasi," katanya lagi.
Aku mengangguk dan cepat-cepat membuka botol minum itu lalu mereguk isinya hingga sisa setengah.
Mas Fauzi, kenapa ada di sini? Sedang apa dia di sini? Dan aku? Aku kenapa bisa ada di sini bersamanya?
Pikiranku langsung kacau.
"Kamu pasti kaget lihat aku di sini."
Aku menatap Mas Fauzi dengan mata melebar. Tebakannya memang tepat sasaran.
"Gak usah takut. Maaf, tadi pagi aku yang menculikmu dari depan rumah ibumu."
"Apa? Jadi Mas Fauzi yang bekap mulut aku tadi pagi? T-tapi buat apa, Mas? Dan Mas Fauzi ini sebenarnya siapa? Katanya Mas Fauzi ini gila tap-"
"Jangan banyak omong, saya gak gila, saya 'kan pernah bilang saya gak gila," potongnya dengan nada suara ngegas.
Aku terpaksa diam akhirnya.
"Saya sengaja nyulik kamu dari sana, sebab saya gak mau keluargamu itu ikut celaka karena ulahmu," lanjutnya.
"Celaka karena ulahku?"
Mas Fauzi menoleh malas, "kamu gak akan pernah sadar sampai bahaya bener-bener merenggut nyawamu Ayuni! Kenapa kamu ngeyel banget jadi orang? Aku yakin Aiman adikku sudah melarangmu pergi ke rumah ibu, tapi kenapa kamu maksa?" cecarnya dengan tatapan tajam.
Aku menelan ludah diam-diam.
"T-tapi Mas, apa salahnya kalau aku ingin berbakti sama mertuaku? Lagi pula aku pergi ke rumah ibu karena mau mencari tahu, sebetulnya ada apa di sana? Kenapa Mas Aiman selalu melarangku pergi ke sana?"
"Dan kamu tahu apa yang ada di sana?" Mata Mas Fauzi makin tajam.
Sementara aku menggeleng saja. Mulutku mendadak terasa kelu rasanya.
"Di sana ada bahaya dan kematian untukmu," desisnya dengan suara tertahan.
Aku menarik napas berat dan refleks memegangi perut. Dadaku mendadak terasa sesak rasanya.
"Kamu sadar gak kalau selama ini kematian mengintaimu? Ada banyak bahaya yang terjadi setiap waktu selama kamu di sana tetapi untungnya Tuhan masih mau menyelamatkanmu."
"M-Mas, tapi ... aku ...."
"Aku udah suruh kamu pulang saat pertama kalinya kamu datang, tapi kenapa kamu keras kepala?" Tatapan Mas Aiman makin menghujam.
"T-tapi saat itu aku pikir kamu cuma asal ngomong, Mas karena aku pikir kamu beneran gil-"
"Sudahlah. Aku gak punya banyak waktu. Ibu akan tahu kalau sekarang aku menghilang kalau aku gak segera kembali ke rumah," potongnya sambil kemudian bangkit.
Aku mengikutinya.
"Loh Mas, terus aku gimana?"
"Kembali ke sana. Ini bukan waktunya kamu kabur, apalagi pergi ke rumah orang tuamu!" sentaknya.
"Kembali ke sana? Jadi aku harus kembali ke rumah ibu mertua?"
"Iya. Kemana lagi?"
"T-tapi kenapa aku harus kembali ke sana, Mas? Susah-susah aku kabur ke Bogor, dan sekarang kamu nyuruh aku kembali sana?"
Mas Fauzi kembali menoleh tajam.
"Masalahnya kalau kamu gak kembali, maka nasibmu akan sama seperti menantu ibu yang lainnya. Makanya, kalau kamu mau selamat, kamu harus kembali ke sana dan menyelesaikan semuanya sampai tuntas."
"Menyelesaikan? Tapi menyelesaikan apa, Mas?"
Yang mau baca keseluruhannya biar ceritanya nyambung dan sampai tamat bisa baca di aplikasi KBM app.
Cari judul: ANEH
penulis: Ricny115
Yang mau link bukunya bisa langsung minta di kolom komentar ya.
#fyp #ceritaseru #mertuaserem #mertuajahat #toxic #dramarumahtangga
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
- Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
- Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense
Belum ada Komentar untuk "Aneh"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker