Oleh-Oleh dari Mertua

Oleh-Oleh dari Mertua


 π‘Άπ‘³π‘¬π‘― - 𝑢𝑳𝑬𝑯 𝑫𝑨𝑹𝑰 𝑴𝑬𝑹𝑻𝑼𝑨

"Safira, kenalkan ini Ninik," ucap ibu mertua. Beliau baru saja datang dari kampung. 

"Ninik ini pacar Harsa waktu SMP, cinta pertama Harsa," lanjutnya.

Apa maksudnya mengenalkan wanita itu sebagai pacar dan cinta pertama Mas Harsa? Apa pula maksudnya mengajaknya kemari?

"Ninik akan menikah dengan Harsa. Karena Harsa masih berbaik hati tidak menceraikanmu, maka kamu harus rela dimadu."

Kubiayai seluruh transportasi pulang kampungnya, ketika kembali oleh-oleh gundik yang aku terima. 

Aku mengalihkan pandangan Mas Harsa. Ia terlihat tenang dan santai menjinjing sebuah tas besar. Pasti tas milik calon istri mudanya itu. Pantas dia begitu semangat menjemput, rupanya ada yang istimewa.

Aku tahu Ninik sebelumnya. Dia memang cinta pertama Mas Harsa. 

Cukup berani jika Mas Harsa ingin beristri dua. Padahal sudah jelas aturan dari perusahaan yang melarang poligami.

"Masuklah dulu. Kita bicarakan di dalam," tuturnya tenang. 

Aku menarik napas panjang, meredam emosi yang merajai sukma. Semua harus dihadapi dengan anggun.

"Silakan," ucapku. Aku sedikit menepi, memberi ruang untuk mereka berlalu. 

Mas Harsa memegang pundak Ninik, mengiringnya menuju kamar tamu. 

Hatiku teriris melihatnya. Sakit sekali menyaksikan laki-laki yang masih berstatus suami berlaku mesra pada perempuan lain. 

Langkah kuarahkan menuju dapur. Menyiapkan minuman untuk menyambut kehadiran mereka. 

"Mau langsung makan atau istirahat dulu?" tanyaku pada mereka yang sedang bercengkrama di ruang tamu. Kutahan emosi sedemikian rupa agar tetap tenang. Meskipun hati remuk, mereka tidak boleh tahu. Ibu yang tidak pernah merestui pernikahanku dan Mas Harsa bisa bersorak girang jika tahu aku hancur.

"Makan dulu saja. Sudah lapar," jawab Mas Harsa.

"Nik, Safira masak makanan kesukaanmu," ucapnya pada Ninik. 

Aku merutuk. Ternyata dia memintaku masak rawon karena itu makanan kesukaan Ninik?

Astaghfirullahal'azim.

Sungguh kamu dan keluargamu telah berkomplot menyakitiku, Mas. Jika memang ingin berpoligami, tidak begini caranya. 

"Iya. Yuk, makan," ajakku tetap berusaha tenang. Bukankah air yang tenang itu biasanya dalam? Dan air yang dalam akan menenggelamkan. 

"Biarkan Ninik duduk di situ, kamu di sana saja," ujar Ibu saat aku akan duduk di sisi Mas Harsa.

"Mbak Ninik belum menikah dengan Mas Harsa. Tidak boleh dekat-dekat. Belum halal. Dosa!" jawabku. Tanganku menciduk nasi untuk Mas Harsa, meletakkannya pada piring, lalu menyiramnya dengan rawon. 

"Sabar ya, Nik. Besok kamu segera nikah dengan Harsa. Kamu adalah cinta pertama Harsa. Sama-sama sarjana. Kamu lebih pantas mendampingi Harsa dibandingkan dia. Lihat saja nanti kalau sudah menikah, pasti kamu yang diistimewakan. Dia bisa apa tanpa Harsa?" ujar Ibu laksana air garam yang menyiram luka hatiku. 

Dadaku bergemuruh. Lagi-lagi Ibu mengungkit tentang statusku yang hanya tamat SMA. 

Jika saja Ibu tahu meskipun hanya tamat SMA, penghasilanku jauh lebih besar dari Mas Harsa.

Benar aku memang hanya tamat SMA. Namun, kerasnya hidup telah menempaku. 

Sejak SMP aku yatim piatu, tinggal bersama bibi dan harus mengerjakan tugas rumah layaknya orang dewasa. Tidak berani meminta uang memaksaku memutar otak untuk mencari uang sendiri. 

Kelas X aku merintis usaha online. Berawal hanya sebagai dropshipper kemudian merambah menjadi reseller.

Kelas XII usaha online-ku mulai melesat. Aku memiliki puluhan reseller aktif. Setahun berikutnya aku bisa membeli perumahan yang saat ini digunakan sebagai gudang sekaligus toko.

Jika Ibu bertanya bisa apa aku tanpa Mas Harsa? Maka biarlah beliau melihat bisa apa Mas Harsa tanpa aku. 

"Pokoknya Ibu dukung sepenuhnya kamu sama Harsa. Kalian berdua udah cocok banget," lanjutnya. 

Perempuan itu tersenyum, merasa menang karena dibela calon mertua. Aku menatapnya tajam.

"Setelah makan, istirahatlah Mbak. Pasti lelah. Piringnya biar saya yang bereskan. Mungkin ini kali terakhir saya cuci piring di rumah ini," ujarku.

Yuk... baca lanjutan kisah seru ini di KBM App

Judul: Oleh-Oleh dari Mertua
Penulis: Nyemas_Sarifah

Baca Lengkap DISINI 

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Oleh-Oleh dari Mertua"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel