KANlB4L

KANlB4L


 PART 10. "Ayahku berkencan dengan gadis-gadis muda, lalu membawa mereka masuk ke dalam ruang bawah tanah. Padahal ayah melarangku masuk ke dalam sana. Kenapa gadis-gadis itu diperbolehkan? Tapi tunggu! Suara apa itu? Clak! Clak! Clak!"


#KANlBAL


Sebuah suntikan menancap di lenganku. Membuatku lemah dan membuat bayangan papa yang ada di depanku memudar.


Bisikan-bisikan halus mulai terdengar di telingaku. Untuk kali ini aku tidak dapat melihat wujud wanita muda yang menyeramkan itu lagi. Hanya saja, bisikan-bisikan terus terdengar.


"Bangun Maura!"


"Bangunnnn!"


"Sesuatu telah terjadi!"


"Jangan biarkan ini terjadi terus menerus!"


"Bangun dan hentikan semua ini Maura!"


Suara itu terdengar menggema di telingaku. Aku berniat untuk bangun, tapi tubuhku menolak bekerja sama. Tubuhku bagai orang lumpuh yang tidak bisa di gerakkan.


Suara itu menemaniku dalam tidur. 


Ketika aku bangun, papa telah berada di sampingku.


"Maafkan papa Maura,"  kata-kata itu terucap dari bibirnya.


"Ini demi kebaikan kamu, demi kebaikan kita semua. Lebih baik kamu tidak mengetahui rahasia ini," ucap papa lagi.


Aku hanya diam. Aku juga tidak tau apa yang harus aku katakan. Kalau papa sudah bilang begitu, aku bisa apa. Mungkin sampai matipun papa akan mengunci rapat rahasia itu.


Papa menunduk dan memegangi kepalanya. 


"Pa? Apa rahasia itu begitu besar? Sehingga aku anakmu sendiri tidak boleh mengetahuinya?"


Papa mengangkat kepalanya menoleh ke arahku.


"Papa takut jika kamu sudah mengetahui rahasia ini, kamu tidak akan dapat menerimanya nak," ucap papa mengusap wajahnya.


Tampak papa menyimpan begitu banyak beban. Oh papa... Aku tidak tega melihat orang tua tunggalku yang selama ini membesarkan aku memiliki banyak pikiran. Jika dia mau membaginya, aku siap menampung beban itu.


Papa meninggalkanku sendirian di kamar.


Aku masih memikirkan perkataan papa, tentang rahasia yang ia tutupi. Apa papa melakukan sebuah kesalahan besar? Apa papa takut aku tidak dapat menerimanya? 


Terlalu banyak pertanyaan di benakku, membuat kepalaku menjadi pusing.


Hari ini Marsha kembali masuk dan mengikuti kegiatan kampus. Wajahnya juga sudah terlihat fresh tidak pucat lagi.


"Apa lo tetap meminum obat itu?" tanyanya.


Aku menggeleng.


"Gue gak minum obat itu semalam."


"Terus lo denger suara jeritan ga?"


Aku kembali menggeleng.


"Gue ga denger suara apa-apa."


"Masa sih? Gue yakin banget malam itu gue mendengar suara jeritan perempuan."


"Sudahlah Marsha jangan bahas ini lagi."


" Tapi Maura..."


"Gue bilang berhenti bahas ini lagi!" ucapku membentak Marsha.


Sungguh aku terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini. Aku tidak ingin menambah beban pikiranku lagi.


~


Malam ini setelah aku selesai mandi. Aku mencari ponselku, tapi aku tidak menemukannya dimana-mana. Di kasur, di meja rias, hingga ke setiap sudut kamar aku mencarinya tapi tetap tidak dapat menemukannya. Aku mencoba mengingat-ingat di mana aku meletakkan ponselku. 


"Apa kamu mencari ponselmu?" 


"Iya pa! Aku lupa menaruhnya di mana."


"Ini ponselmu, papa menggunakannya untuk mencari ponsel papa yang hilang."


Papa mengembalikan benda pipih itu padaku. Aku pun mengambil ponselku dari tangan papa.


Aku mencari daftar panggilan keluar dari ponselku. Tapi aku tidak menemukan nomor papa. Bukannya papa bilang dia menggunakan ponselku untuk menemukan ponsel miliknya? Bahkan saat aku lihat kembali panggilan keluar paling teratas itu nomor temanku Marsha.


Apa papa menghubungi temanku Marsha? Tapi untuk apa?


Malam semakin larut. Papa kembali mendatangi kamarku dengan membawa 2 butir obat, dan memberikan 2 butir obat itu kepadaku.


Setelah aku meminum obat, papa tetap berdiri di depanku. Melihat itu aku langsung membuka lebar mulutku, meyakinkan papa bahwa malam ini aku benar-benar meminum obat itu.


Papa tersenyum... Dan kemudian berjalan meninggalkan kamarku.


Seperti biasa setelah meminum obat itu, rasa kantuk mulai menyerang. Mataku mulai berat. Tidak butuh waktu lama aku pun tertidur.


"Bangun Maura!"


"Bangun!"


"Bangun, sebelum kamu kehilangan..."


"Hentikan semua ini Maura... "


Bisikan-bisikan itu kembali terdengar. Entah kekuatan apa tapi suara itu mampu membuat mataku terjaga. Dengan susah payah aku bangkit dari tidurku, mencoba mengalahkan efek obat tidur yang diberikan oleh papa.


Suara bisikan itu masih terdengar jelas ditelinga. Aku berjalan terseok-seok mengikuti suara bisikan itu. Berjalan keluar kamar dengan kondisi lemah dan mata berat yang sangat mengantuk.


Tiba tiba papa masuk dari arah luar. Menggendong seseorang di pangkuannya. Aku dapat mengenali sosok itu. 


Marsha...


"Paa?"


BUGH!


Sebuah pukuIan mendarat di tengkukku hingga membuatku terjatuh dan hilang kesadaran.


                                   *****

Bab terakhir di FB ya ...

Selengkapnya baca di aplikasi KBM APP.

Judul: KANlB4L

penulis: rizu_rahmi.

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "KANlB4L"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel